Sepak bola, dua kata yang selalu mengingatkan semua orang tentang sportivitas, persahabatan, dan olahraga pemersatu dunia ini ternyata sudah menjadi ladang bagi kaum zionis untuk melakukan pengkafiran lewat simbol-simbol yang disisipkan di beberapa event besarnya. Beberapa bulan lalu, tepatnya bulan Juli 2010, Afrika Selatan ditunjuk sebagai penyelenggara event 4 tahunan milik negara-negara anggota FIFA. Beberapa fakta terekam dari sebuah blog yang penulis baca adalah sebagai berikut:
a. Bola Jabulani
Nama “JABULANI” berasal dari bahasa asli Zulu, salah satu bahasa resmi sebelas Republik Afrika Selatan, yang dituturkan oleh hampir 25% dari populasi. Secara harfiah diterjemahkan, “JABULANI” berarti “untuk merayakan”. Sepak bola adalah gairah yang menyatukan dunia. Nama dari pertandingan bola baru tepat membayar upeti kepada perayaan fans internasional sepak bola yang penuh gairah akan menikmati di Afrika Selatan musim panas mendatang.
Apakah benar demikian? Ada banyak kecurigaan bahwa Jabulani menyembunyikan kata yang sebenarnya yaitu Jahbulon. Ini mengingat bentuk panel bola Jabulani yang serupa dengan simbol Jahbulon. Hal ini boleh saja dibantah, akan tetapi mengapa FIFA bersikeras menggunakan bola yang dikatakan tidak enak digunakan oleh sebagian besar pemain bola yang pernah mencobanya ?
Jah berasal dari bahasa Kaldea artinya ‘Tuhan‘ dan di dalam bahasa Yahudi berarti ‘kehendak Tuhan yang tidak terbatas kehendak-Nya‘. Kata Jah menunjukkan kekuatan yang nyata, harapan masa depan, dan sifat abadi (external existence of the most high); bul berasal dari bahasa Syiria artinya ‘Tuhan yang mutlak disembah karena mempunyai kekuatan dalam segala hal‘; on diambil dari kebiasaan masyarakat Mesir kuno, yang artinya ‘bapak kami yang berada di surga‘. Sehingga gabungan dari ketiga komponen bahasa tersebut, Jah-bul-on adalah ‘Tuhan Yang Maha Kuasa dalam segala hal, Yang patut disembah karena kekuasaan-Nya tersebut‘.
Akan tetapi, ditafsirkan pula bahwa Jah artinya ‘Yahweh‘, bul berasal dari ‘baal‘ dan on mempunyai makna sama dengan Osiris (dewa Mesir kuno) bapak dari Horus. Jadi, Jahbulon adalah gabungan kata antara: Yahweh, Baal, dan Osiris yang juga merupakan kekuatan dari Tuhan Jehovah. Perhatikan gambar yang menghubungkan bola Jabulani dengan simbol Jahbulon. Suatu kebetulan yang manis. Perhatikan juga simbol Adidas yang jika dirotasi akan menjadi simbol Dajjal. Perhatikan ketepatan perpotongan Pyramid dengan logo yang ditunjukkan garis horisontal (juga logo sepatu adidas).
b. Horus dan Simbol pada Piala Dunia
Ra adalah dewa matahari Mesir kuno. Oleh Dinasti kelima ia telah menjadi dewa utama dalam agama Mesir kuno, diidentifikasi terutama dengan matahari tengah hari. Arti nama ini tidak pasti, namun diperkirakan bahwa jika tidak berarti ‘matahari’ itu mungkin merupakan varian dari atau berhubungan dengan kata-kata yang berarti ‘penciptaan‘. Pusat pemujaan untuk Ra adalah Heliopolis (disebut Inun, “Tempat Pilar”, di Mesir), dimana ia diidentifikasikan dengan dewa matahari Atum. Melalui Atum, atau sebagai Atum-Ra ia juga dianggap sebagai yang pertama merupakan asal usul Ennead, yang terdiri dari Shu dan Tefnut, Geb dan Nut, Osiris, Set, Isis dan Nephthys.
Di masa dinasti Mesir yang berikutnya, Ra bergabung dengan dewa Horus, sebagai Re-Horakhty (“Ra, Horus dari Dua Horizons”). Ia oleh orang Mesir dipercaya untuk memerintah di semua bagian dunia yang diciptakan, baik langit, bumi dan dunia bawah. Makhluk ini dikaitkan dengan elang atau rajawali. Ketika di kerajaan baru berikutnya Amun menjadi dewa utama, maka ia melebur dengan Ra sebagai Amun-Ra. Jadi Ra, Horus, dan Amun Ra adalah makhluk yang sama dan tampaknya ia menjadi pusat pemujaan di Piala Dunia 2010.
0 komentar:
Posting Komentar